Oleh : Vina Gunawan
Proyek pengembangan investasi di Pulau Rempang, Kepulauan Riau ditujukan untuk menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat luas. Kesejahteraan masyarakat yang dimaksud sangat luas, salah satunya yaitu masifnya penyerapan tenaga kerja khusus wilayah Rempang, Galang, dan Belakang Padang yang akan mencapai 30 ribu orang. Selain itu, proyek ini juga akan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah proyek Rempang Eco City.
Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPBB) dan KEK Pengusahaan Batam (BP Batam), Irfan Syakir mengatakan bahwa proyek pengembangan investasi di Pulau Rempang memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat. Tidak hanya dari sisi pekerja, investasi juga menjadi prioritas utama pada Pembangunan proyek ini agar mendorong kesejahteraan masyarakat yang lebih besar lagi. Pengembangan Rempang melalui investasi dinilai akan menjadi mesin ekonomi baru bagi Indonesia.
Pemerintah menjadikan investasi yang ada di proyek pembangunan Rempang agar dapat bersaing dengan negara-negara lain. Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa sejauh ini investor besar masih masuk ke proyek Rempang, salah satunya yaitu yakni Perusahaan China, Xinyi Group. Adapun total komitmen investasinya mencapai US$ 11,6 Miliar atau sekitar Rp182,12 Triliun (dengan kurs Rp15.700).
Pihaknya memastikan investasi yang dilakukan Xinyi Group akan terintegrasi meskipun terdapat grup lain yang berinvestasi di Rempang selain Xinyi Group. Dengan adanya investasi dari Xinyi Group maka akan banyak Pembangunan Perusahaan berbagai bidang dalam ekosistem pengolahan pasir kuarsa. Karena ke depannya, Rempang akan mengedepankan “Green Energy”, maka akan sangat membutuhkan solar panel.
Adanya ekosistem pembangunan industri yang mengelola hilirisasi pasir kuarsa di Rempang maka proyek ini akan sangat membutuhkan investasi dari Xinyi Group karena Perusahaan tersebut bekerja di bidang pemrosesan pasir silika, industri kaca surya panel, industri kaca float, industri silicon industrial grade, industri pemrosesan kristal, hingga industri cel dan modul surya.
Bahlil Lahadalia telah menjamin akan adanya keuntungan ekonomi bagi masyarakat banyak. Keuntungan tersebut diantaranya adalah bertambahnya sisi nilai ekspor hingga peningkatan nilai tambah neraca perdagangan seperti hilirisasi nikel. Dampaknya, beberapa lapangan pekerjaan akan meluas, pendapatan negara yang meningkat, multiplier efek yang terjadi juga bertambah, dan adanya nilai tambah yang didapatkan neraca perdagangan Indonesia.
Sementara itu, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengatakan pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan dua perguruan tinggi di Batam, yaitu Politeknik Batam dan Universitas Ali Haji untuk membuka fakultas khusus yang dibutuhkan oleh Perusahaan yang akan berinvestasi di proyek ini, sehingga bisa menjadi tenaga kerja di sana. Pihaknya juga akan membangun sekolah vokasi setara SMK di wilayah masyarakat yang terkena dampak pembangunan Rempang Eco City.
Pemerintah pusat akan terus mendukung langkah BP Batam untuk bersaing dengan negara luar melalui masuknya investasi. Dengan mengedepankan ekonomi maritim, maka hasil nelayan bisa digunakan untuk daerah mereka sendiri tanpa harus mendapatkan keuntungan dari daerah lain.
Dengan nilai investasi yang ditaksir cukup besar, proyek Rempang Eco City diyakini dapat memberikan eskalasi bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat Rempang melalui peningkatan kegiatan ekonomi mikro kecil dan menengah (UMKM). Pertumbuhan realisasi investasi ini akan diimbangi dengan keterlibatan UMKM. Kemitraan strategis antara perusahaan besar dengan UMKM akan terus dikembangkan di wilayah Rempang sehingga investasi yang masuk ke daerah akan memberikan dampak positif bagi perkembangan Pembangunan dan ekonomi rakyat.
Semua proses pembangunan ini akan melibatkan UMKM, misalnya UMKM bahan pokok dan makanan yang masuk ke dalam rantai pasok global yang berpotensi meningkatkan peluang UMKM menjadi naik kelas.
Sedangkan, dari sisi infrastruktur, Rempang akan tertata rapi dan menjadi wilayah yang maju. Pemerataan pembangunan di Rempang mengalami eskalasi serta peningkatan kualitas hidup warga setempat. Pembangunan infrastruktur sudah dipastikan akan memudahkan masyarakat untuk beraktivitas, serta taraf kehidupan sosial Masyarakat Rempang akan bertumbuh dan merata.
Selain itu, proyek ini akan menciptakan legalitas atas hunian penduduk di Kawasan Rempang. Penataan pemukiman penduduk yang baik akan terintegrasi dengan fasilitas umum dan infrastruktur berkelanjutan. Dampaknya, Masyarakat akan terbantu persoalan kesehatan ekologis dan sosial jangka panjang.
Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah dalam meningkatkan minat investor masuk ke Indonesia jelas sangat mendukung peningkatan ekonomi nasional, khususnya ekonomi di wilayah Rempang. Investasi ini juga mampu meningkatkan kesejahteraan serta taraf hidup masyarakat setempat sehingga diharapkan dapat menguatkan dukungannya kepada Pemerintah dalam memajukan Pulau Rempang melalui proyek Rempang Eco City.
)* Penulis adalah Pengamat Ekonomi Nusa Bangsa Institute.